Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan pola model bisnis sebelumnya yang membahas unbundling dan long tail. Juga tulisan ke tiga dari bahasan business model generation. Pada tulisan kali ini yang akan dibahas adalah platform bersisi banyak, free, dan model bisnis terbuka.
3. Platform bersisi banyak.
Platform bersisi banyak
(multi-sided) mempertemukan dua atau lebih kelompok pelanggan berbeda
namun saling bergantung. Platform semacam itu akan bernilai bagi satu
kelompok pelanggan hanya jika kelompok pelanggan lain juga ada. Platform
ini menciptakan nilai dengan memfasilitasi interaksi antarkelompok
yang berbeda. Platform bersisi banyak tumbuh dalam nilai sejauh mana
platform tersebut menarik lebih banyak pengguna, sebuah fenomena yang
dikenal dengan sebutan efek jaringan. Poin kritis dari pola platform
bersisi banyak adalah sisi mana yan harus disubsidi dan bagaimana
menetapkan harga dengan tepat untuk dapat menarik pelanggan.
Karakteristik yang sama dari pola model bisnis bersisi banyak ini
meliputi preposisi nilai, segmen pelanggan, arus pendapatan, sumber daya
utama, dan struktur biaya. Preposisi nilai biasanya menciptakan nilai
pada area utama: pertama, menarik kelompok pengguna (misalnya segmen
pelanggan); kedua, mencocokkan antar-segmen pelanggan; ketiga,
menurunkan biaya dengan menyalurkan transaksi melalui platform. Segmen
pelanggan biasanya memiliki dua atau lebih segmen pelanggan yang
masing-masing memiliki preposisi nilai sendiri dan terkait dengan arus
pendapatan, selain itu segmen pelanggan tidak mungkin berdiri sendiri
tanpa segmen pelanggan lainnya. Arus pendapatan yang dihasilkan
disumbang tidak dari semua segmen pelanggan, dalam artian satu atau
lebih segmen pelanggan dapat menikmati penawaran gratis atau harga murah
yang merupakan subsidi pendapatan dari segmen pelanggan lainnya. Sumber
daya utama dalam model bisnis ini adalah platform dengan aktivitas
kunci berupa manajemen platform, penyedia layanan, dan promosi platform.
Sedangkan biaya utama yang timbul dalam pola ini terkait dengan
mempertahankan dan mengembangkan platform.
Contoh aplikasi model bisnis banyak sisi dari Google
Sebagai contoh Google, perusahaan ini
memiliki program perikalanan yang disebut dengan Google Adsense. Dalam
Platform Google Adsense terdapat tiga pelanggan, yaitu Pemasang Iklan,
Peselancar Web, dan Pemilik konten yang sudah menjadi mitra adsense
(biasa disebut publisher adsense). Cara kerjanya seperti berikut:
Pemasang iklan membayar iklan untuk
ditanyangkan oleh Google, Google kemudian mendistribusikan iklan dari
pemasang iklan kepada para publisher Adsense. Para pubsliher yang ingin
menguangkan kontennya ini kemudian menaruh script iklan dari Google di
blog atau situsnya. Berharap para peselancar web, seperti anda yang
membaca tulisan ini memanfaatkan mesin pencari Google sampai nyasar ke
sini, untuk mengklik iklan yang dipasang agar mereka mendapatkan
pemasukan komisi iklan yang biasanya dengan sistem CPC maupun RPM.
Loh kok peselancar web seperti anda
dapat gratisan sih? Kan jelas tadi disubsidi dari para pemasang iklan.
Sementara para pemilik konten alias publisher adsense mendapatkan uang
dari komisi iklan dengan persentase yang sudah ditentukan oleh Google.
Kalau saja satu segmen pelanggan tidak ada, maka model bisnisnya tidak
akan berjalan.
Contoh: Visa, Google, eBay, Windows dari Microsoft, Financial Times.
4. Free (Gratis) sebagai model bisnis.
Gratis selalu menjadi preposisi nilai
yang menarik. Pemasar atau ahli ekonomi manapun akan mengonfirmasikan
bahwa permintaan yang datang untuk harga nol jauh lebih tinggi daripada
permintaan yang datang untuk harga satu sen atau nominal harga lainnya.
Dalam model bisnis gratis setidaknya
satu segmen pelanggan utama terus-menerus merasakan manfaat penawaran
gratis. Pelanggan yang tidak membayar didanai oleh sebagai model bisnis
lain atau oleh segmen lain. Setidaknya ada tiga pola yang membuat model
bisnis gratis dapat dijalankan, yaitu pertama, penawaran gratis
berdasarkan pada platform bersisi banyak; dua, layanan dasar gratis
dengan layanan premium opsional (yang disebut model freemium); ketiga,
model ‘umpan dan kail’.
- Model platform bersisi banyak berbasis iklan. Iklan merupakan sumber pendapatan yang sudah mapan dan memungkinkan adanya penawaran gratis. Salah satu contoh yang menggambarkan pola ini adalah Metro, surat kabar gratis yang bermula di Stockholm.
- Freemium. Istilah freemium diciptakan oleh Jurid Lukin dan kemudian dipopulerkan oleh Fred Wilson. Istilah ini mewakili model bisnis, terutama yang berbasis web, yang menggabungkan layanan dasar gratis dengan layanan premium berbayar. Bahasa lainnya dari freemium ini adalah pelanggan menerima gratis untuk fasilitas dasar, membayar untuk fasilitas lainnya. Contoh dari model bisnis ini salah satunya adalah WordPress.com. Pengguna WordPress.com dapat berlangganan secara gratis untuk akun dasar yang memungkinkan mereka membuat blog. Layanan gratis memiliki batasan tertentu, seperti ruang penyimpanan yang terbatas, nama domain berembel-embel wordpress.com, tema yang terbatas yang disediakan, tidak adanya plugin, dan munculnya tampilan iklan dari wordpress.com di blog anda. Pengguna berbayar tahunan yang jumlahnya kecil dapat membeli akun ‘pro’ dan menikmati unggahan tak terbatas ditambah fitur-fitur tambahan lainnya yang tidak tersedia di akun dasar. Selain dari pengguna berbayar, arus pendapatan wordpress juga di dapat dari pemasangan iklan yang dipasang di blog, khususnya blog dari pengguna free. Pola model bisnis Freemium ini juga banyak diterapkan pada game online, dimana pengguna gratis bisa bemain dengan fasilitas dasar, sementara untuk mendapatkan fasilitas lainnya harus membeli gift tertentu
![]() |
WordPress Plan |
- Model Umpan dan Kail. Model umpan dan kail mengacu kepada model bisnis yang bercirikan penawaran awal yang menarik, tidak mahal, atau bahkan gratis yang mendorong kelanjutan pembelian berikutnya atas produk atau jasa terkait. Istilah Pola ini juga terkenal dengan sebuatn loss leader dan razor & blades. Loss leader mengacu pada penawaran awal bersubsidi, yaitu penawaran yang dapat dikatakan rugi, yang bertujuan menghasilkan keuntungan dari pembelian berikutnya. Razor & blades adalah model bisnis yang diperkenalkan oleh King C. Gillette, penemu mata pisau cukur sekali pakai. Pada tahun 1904 King C. Gillette, yang pertama kali mengkomersialkan sistem mata pisau sekali pakai, memutuskan untuk menjual gagang pisau cukur dengan diskon besar atau bahkan memberikannya secara gratis bersama produk lain untuk menciptakan permintaan bagi pisau cukur sekali pakainya.
5. Model Bisnis Terbuka
Model bisnis terbuka dapat digunakan
perusahan untuk menciptakan dan menangkap nilai melalui kolaborasi
dengan mitra luar secara sistematis. Model ini dapat terjadi ‘dari luar
ke dalam’ dengan memanfaatkan gagasan eksternal ke dalam perusahaan,
atau ‘dari dalam ke luar’ dengan menyediakan gagasan atau aset yang
tidak digunakan perusahaan untuk pihak luar. Model bisnis ini sangat
terkait dengan R& D. model bisnis ini mengacu kepada pembukaan
proses riset perusahaan kepada pihak luar. Contoh dari model bisnis ini
adalah P&G, GlaxoSmithKline, Innocentive.
No comments:
Post a Comment